CONTOH TEKS BERITA


          MODUS LANCAR, BERAS TERANGKUT JUA
          KLATEN-Lagi-lagi tangan panjang berulah, membuat kerugian orang lain. Namun, kali ini dimulai dengan modus. Bermula dari modus, 4 kawanan tangan panjang segera melancarkan aksi bejat mereka. Jum’at (27/11) kurang lebih jam 04.00 WIB di Desa Nggarjo, Kelurahan Sembung, Kecamatan Wedi, Klaten di salah satu penyimpanan beras milik Ibu Ida dan Bapak Sunarto, terjadi pencurian beras sebanyak hampir 2 kwintal. Pencurian diketahui ketika Jum’at pagi sekitar jam 07.00 WIB, ketika beliau ingin mengambil stock beras. Tiba-tiba mereka dikejutkan dengan hilangnya beras yang mereka simpan. Dengan cepat, mereka membuka data di CCTV yang mereka pasang tersembunyi. Betapa terkejut mereka, pencurian ternyata dilakukan pagi buta sekitar jam 04.00 WIB oleh 4 kawanan tangan panjang yang ternyata dikenali oleh Ibu Ida.
            “Saya mengenal mereka, karena pada hari Kamis siang secara bergantian mereka datang ke sini, ada yang membeli beras, ada yang membeli rambut padi, ada juga yang hanya melihat-lihat. Pada awalnya saya sudah curiga dengan gelagat orang-orang itu. Namun, saya tak menyangka jika mereka akhirnya bekerja sama untuk mencuri beras-beras tersebut.” Terang Ibu Ida.
            Memang di tempat penyimpanan beras Ibu Ida tidak jauh dari rumah-rumah warga, karena pencurian itu dilakukan pagi buta dan sudah profesional,  sehingga warga sekitar tidak mengetahui hal tersebut. Keempat orang itu tak menutupi wajah mereka, sehingga mereka mudah dikenali lewat CCTV. Keempat orang tersebut diketahui alamatnya, yang ternyata tak satu desa. Kemplung(nama samaran) dari Desa Pacalan,Sukorejo,Wedi,Klaten. Ketiga orang yang lain berasal dari Desa Trotok, Muker dan Jlumbang. Mereka sudah dikenal sebagai tangan panjang di desanya. Pencarian 4 kawanan tersebut dilakukan hari itu juga, dan diselesaikan secara kekeluargaan. Sebelum pencurian, mereka meminjam mobil angkut untuk mengangkut beras-beras tersebut, pengakuan mereka ketika di rumah Ibu Ida. Pihak Ibu Ida dan Bapak Sunarto tidak memasukkan perkara ini ke ranah hukum. Untung saja beras tersebut belum di jual, mereka masih menyimpan di salah satu tempat yang nantinya akan mereka jual. Akhirnya beras itu dikembalikan dan kawanan tersebut pulang disertai beberapa perjanjian dari pertemuan tersebut. Ibu Ida dan Bapak Sunarto pun merasa senang, hingga mereka mengadakan syukuran dengan membagikan makanan kepada tetangga mereka.
                                                            FELINA TUTI IRAWATI (09) XII JASA BOGA 2

Komentar